6 Minuman Lokal, Semua Orang Indonesia Cinta

Banyak hidangan lezat Indonesia semakin populer di negara-negara Asia dan global. Tetapi yang sering dilupakan adalah minuman lokal yang sama-sama menyegarkan, signifikan secara budaya yang telah menemani kehidupan penduduk setempat selama beberapa dekade, bahkan berabad-abad. Temukan minuman lokal yang disukai semua orang Indonesia (dan Anda juga akan menyukainya!)

Bajigur

download

Bajigur adalah minuman panas tradisional yang berasal dari orang Sunda di Jawa Barat, Indonesia. Minuman ini terbuat dari santan, gula aren, jahe, sedikit garam, dan terkadang daun pandan atau kopi. Minuman tradisional sangat populer di dataran tinggi Jawa Barat di mana suhunya sering membeku, karena minuman ini memiliki efek pemanasan alami dari bahan-bahannya. Bajigur juga dikonsumsi sebagai minuman obat yang dikenal untuk membantu mengurangi nyeri radang sendi, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengobati masalah pencernaan.

Jamu

Minuman herbal tradisional ini berasal dari peradaban Jawa kuno dan memiliki berbagai macam resep. Kemanjurannya untuk mengobati berbagai penyakit telah teruji oleh waktu, membuat minuman ini banyak dikonsumsi oleh penduduk setempat. Jamu dapat diformulasikan dengan kombinasi bahan alami, mulai dari biji, akar, bunga, buah, dan daun, sesuai dengan manfaat yang diharapkan. Saat ini, Jamucan masih dapat dibeli di beberapa pasar tradisional. Beberapa ekstrak diproduksi sebagai bubuk dan dapat diseduh dengan nyaman di rumah. Banyak obat-obatan modern Indonesia juga didasarkan pada bahan dan konsep Jamu.

Temulawak

Resep-Bajigur

Jauh sebelum minuman ringan Amerika memasuki kepulauan Indonesia, bangsa ini telah menikmati minuman berkarbonasi tradisional mereka sendiri di awal 1980-an. Temulawak berkarbonasi dibuat dari tanaman jahe Jawa (Curcuma xanthorrhiza), tanaman rimpang yang dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan diuretik. Minuman rasa manis masih dapat ditemukan di restoran tradisional, biasanya disajikan dengan es untuk efek menyegarkan.

Arak Bali

Arak adalah roh tradisional Bali yang difermentasi dari nasi putih. Minuman beralkohol ini awalnya digunakan untuk ritual dan upacara tradisional, sebelum dikonsumsi secara luas dan diproduksi secara modern. Hari ini, minuman ini adalah suvenir yang populer di kalangan wisatawan internasional untuk dibawa pulang, karena rasanya yang unik dan signifikansi budayanya. Lebih dari sekedar minuman beralkohol rekreasional, arak Bali juga dikonsumsi untuk menghangatkan tubuh selama cuaca dingin dan meredakan mual.

Brem

resep-wedang-bajigur-sunda

Minuman beralkohol tradisional yang dicintai karena rasanya yang manis, minuman Brem awalnya merupakan persembahan yang digunakan untuk upacara pura Bali, terkadang untuk menggantikan darah. Minuman ini diformulasikan menggunakan ketan hitam dan / atau putih yang difermentasi. Brem juga dikonsumsi sebagai camilan padat di beberapa bagian Jawa. Ini memiliki kandungan alkohol mulai dari 10-25%, lebih rendah dari mitranya arak Bali.

Kopi Luwak

Selama era penjajahan Belanda, banyak orang Indonesia dipaksa untuk menanam kopi tanpa diizinkan untuk mencicipi kacang yang sangat dicintai. Suatu hari, seorang petani kopi memperhatikan kotoran dari jenis luwak tertentu yang disebut luwak mengandung biji kopi yang utuh. Karena penasaran, petani itu mencuci dan menyeduh buah kopi. Sedikit yang dia tahu, kopi yang dia ciptakan hari itu sekarang dihargai bahkan lebih dari kopi biasa dan dianggap sebagai kopi paling mahal di dunia. Ternyata, proses fermentasi yang terjadi di dalam sistem pencernaan luwak memberi kopi rasa yang unik dan ringan yang disukai banyak orang.